#ProjectFanficFor7jib – Raining Spell for Love

140901

Raining Spell for Love

Cherry Hee © 2014

Diantara dinginnya hujan, kau hanya perlu membuka matamu untuk menemukan dia yang selalu merelakan tempatnya untukmu berteduh.

.

Spencer menengadah kepalanya ke langit ketika gelegar petir di ujung langit barat mulai mendekat. Tubuhnya sedikit menggigil saat dirasanya suhu udara menurun dari sebelum ia masuk ke supermarket. Sepertinya akan turun hujan. Ia melirik payung putih transparan digenggaman tangan kirinya yang juga membawa sekantong belanjaan. Kemudian mendesah sambil mengacak rambut ungu lilacnya pelan mengingat perkataan ibunya.

Tadi sebelum ia keluar dari flat kecilnya, sang ibu sempat menelpon. Seperti biasa menyuruhnya untuk makan banyak, belajar rajin dan berhemat. Setelah memberitahu dirinya akan keluar untuk membeli persediaan makanan yang mulai menipis, ibunya menyuruhnya untuk membawa payung. Spencer sempat membantah. Baginya lelaki yang membawa payung hanya karena takut kehujanan bukanlah lelaki jantan. Mendengar pernyataan konyol itu ibunya uring-uringan. Katanya hujan tidak lagi bisa diprediksi. Suhu udara yang naik-turun membuat sistem kekebalan tubuh harus bekerja ekstra. Dan jika anaknya kehujanan lalu terserang demam atau flu, ia akan lebih sakit karena tak bisa merawat Spencer langsung.

Pada akhirnya Spencer mengalah. Tidak ingin dianggap anak durhaka ia pun membawa payung itu ditangannya. Dan ya, sekarang ia sadar, Tuhan selalu membenarkan perkataan seorang ibu.

Gerimis mulai turun. Spencer segera mempercepat langkahnya. Tidak jauh dari supermaket tiba-tiba sekelebat sosok tak asing tertangkap oleh ujung matanya. Spencer berhenti. Menyipitkan pandangannya ke arah remang taman dekat trotoar tempatnya berdiri.

Tidak salah lagi sosok yang tengah berjongkok itu memang tak asing. Ia mengenalnya, sangat.

Itu Reine. Gadis yang disukainya sejak bangku sekolah dasar. Terdengar kekanakan tapi sungguh, Spencer masih menyimpan rasa itu sampai sekarang. Sampai tak seorang gadis pun yang Spencer dekati hanya untuk menunggu gadis itu. Karena bagaimana ia bisa lupa dengan sosoknya jika hampir tiap hari mereka bertegur sapa di lorong kampus.

Rintik air sebesar jagung tiba-tiba turun dengan derasnya. Spencer buru-buru membuka payungnya. Melihat gadis itu masih memeluk lutut dan sibuk sesenggukan, Spencer perlahan mendekatinya. Berdiri di sisinya lalu merentangkan payung itu ke atas kepala Reine. Sedangkan dirinya sendiri dibiarkannya kebasahan.

Diantara dingin yang mulai menggigiti kulitnya, Spencer tersenyum senang. Ia mengingat-ingat untuk tak lupa berterima kasih pada ibunya nanti. Dengan payung ini setidaknya Spencer dapat melindungi gadis yang ia suka.

Lelaki itu tak tahu sudah berapa lama ia berdiri dengan posisi tangan menyangga payung. Jujur saja kakinya pegal dan tangannya mulai kram. Ia ingin mentertawai perbuatan konyolnya ini tapi hati terdalamnya mendorongnya untuk berbuat demikian. Ia bukan orang yang pandai menghibur orang menangis apalagi jika orang itu gadis yang disukainya. Jadi lebih baik ia diam dan menunggu gadis itu menangis sepuas-puasnya.

“Spencer.” Gadis itu mendongak. Mungkin baru sadar kalau tetes hujan sedari tadi tidak mengenai tubuhnya.

“Hi.” Spencer balik memandangnya sambil tersenyum normal meski air hujan membuat matanya sulit untuk tetap terbuka.

Gadis itu bangkit dengan raut terkejut. Wajahnya benar-benar berantakan. Matanya sedikit bengkak dan hidungnya memerah.

“Jangan melihatku seperti itu. Mukamu mengerikan.” Spencer mendengus dengan nada bercanda.

“Ah! Benarkah?” Reine meraba pipinya yang sembab. Merapikan helai-helai rambutnya yang terlepas dari ikatannya. “Maaf.”

“Aku bercanda.” Spencer terkekeh. Hatinya menghangat tiap kali gadis itu menatapnya. “Ini sudah larut malam. Ayo pulang.”

Mereka berjalan bersisian disepanjang jalan menuju halte. Reine bilang ia ke taman kota bersama Dennis, kekasihnya. Gadis itu pikir mereka akan menikmati kencan seperti biasa, tapi ternyata lelaki itu ingin bertemu karena ingin menyampaikan kabar buruk.

“Dia bilang orang tuanya menjodohkannya dengan seorang anak rekan kerja ayahnya dan dia tidak bisa menolak. Jalan satu-satunya aku yang harus mengalah.”

“Itu cara seorang lelaki untuk memutus hubungan.”

“Maksudmu Dennis berbohong padaku? Itu semua hanya alasannya saja?” Reine mendongak dengan wajah terluka.

“Tidak. Aku tidak bilang seperti itu. Perjodohan itu mungkin saja terjadi mengingat Dennis dari keluarga berada. Mungkin terdengar kolot tapi jika itu berdampak baik bagi bisnis keluarganya dan Dennis tidak merasa keberatan kurasa itu semua bukan bualan.” Spencer terdiam sejenak. Mencoba memilih kata yang cocok agar gadis itu tidak semakin terluka. “Maksudku dia mungkin menyukaimu tapi tidak sampai tahap pernikahan.. yah bagaimana pun dia tetap seorang anak yang harus mendengar orang tuanya.”

“Dia mempermainkanku?!” Gadis itu memekik kesal. Spencer terperanjat untuk beberapa saat. Beruntung halte yang mereka datangi tak ada orang kecuali mereka berdua, kalau tidak Spencer yakin gadis itu akan membuat kegaduhan.

Seperti sekarang.

“Kejam! Bagaimana.. bagaimana dia bisa melakukan itu? Setelah semuanya.. setelah semua yang telah kami lalui selama satu tahun ini.” Reine kembali menangis keras. Dan Spencer tak dapat berbuat apa-apa kecuali mengusap pelan kepala gadis yang merunduk ke bahunya itu. Mereka terduduk dalam diam. Tangisan Reine terendam diantara suara air hujan yang berjatuhan di atap halte dan gemuruh guntur yang berahut-sahutan.

“Busmu sudah datang. Saatnya pulang Reine.” Spencer menepuk pelan bahu gadis itu sebelum keduanya bangkit dengan canggung.

Reine menghapus air matanya kasar lalu memaksa mengulas senyum padanya. Sebelum gadis itu membuka suara Spencer lebih dulu berbicara.

“Pulanglah dan beristirahat. Semoga tidurmu lelap.” Lelaki itu kembali tersenyum hangat. “Dan bawa ini. Kau masih perlu berjalan dari halte pemberhentian ke rumahmu, kan?”

Reine menatap payung yang terulur di depannya dengan ragu. “Tapi kau juga memerlukannya”

“Tidak masalah. Flatku hanya beberapa blok dari sini. Bawalah dan berjanjilah kau tidak akan terserang demam besok.”

Gadis itu tertawa kecil. “Aku janji.”

Specer menunggu sampai bus itu menghilang membawa Reine pergi.

Lalu Spencer sadar akan suatu hal. Bahwa payung bisa membuat seorang lelaki terlihat jantan dan keren. Karena ketika seorang lelaki merelakan payungnya pada seorang gadis dan membiarkannya dirinya sendiri kehujanan, itu terdengar sangat.. keren.

“Ah, aku manis sekali ya.” Spencer tertawa seorang diri, sebelum kakinya kembali berjalan menembus hujan.

***

“Spencer.”

“Ya?”

“Aku baru ingat sesuatu.”

“Apa?”

“Saat kau memayungiku di bawah hujan malam itu.”

“Hm? Kapan itu?”

“Saat Dennis memutuskanku.”

“Benarkah? Kapan? Ingatanku agak kabur.”

“Spencer kau tidak cukup tua untuk mengingat kejadian tiga tahun yang lalu, kan? Berhenti menggodaku!”

“Iya, ya hahaha maaf. Kenapa Sayang?”

“Aku melupakan sesuatu malam itu.”

“Apa?”

“Aku lupa untuk berterima kasih padamu.”

“Benarkah? Tapi sebenarnya ada satu hal lagi yang kau lupa.”

“Apa?”

“Aku selalu merelakan tempatku untukmu berteduh dan kau tak perlu berterima kasih untuk itu.”

“Oh, suamiku mulai lagi. Cheesy.”

.

 ***

Note :

Didua fanfic sebelumnya, aku lupa untuk menceritakan perasaanku terhadap lagu itu ya(?) hahaha karena project ini juga bertujuan untuk mempromosikan lagu-lagu di 7jib jadi ga ada salahnya kita saling berbagi kenangan dan perasaan atau apalah itu namanya xD

Untuk Raining Spell for Love sendiri, pertama dengerin aku ga percaya kalau ini lagu suju. Entah rasanya asing aja, kupikir lagi dengerin group band lain. Mungkin karena ga ada suara Yesung hahaha Tapi aku ga bilang lagu ini buruk. Lagu ini bagus banget. Beberapa member yang jarang dapat part pun akhirnya kebagian seperti Kangin yang punya suara husky ga kalah sexy-nya sama Yesung kkk~

Salah satu part yang aku suka dilagu ini waktu Kyuhyun ngomong “I know!” hahahha asik aja dengernya.

Omong-omong akhir-akhir ini aku lagi ga suka nulis nama asli mereka jadi aku pilih nama china untuk fic kyuhyun kemarin dan sekarang nama eng-nya hyukjae hehe. Kedengarannya lebih unik aja.

Untuk nama Reine aku nemu waktu googling desa terindah di Eropa. Reine ini salah satu desa nelayan tercantik di Norwegia . Namanya bagus banget ya. Aku simpan ke list buat sesuatu ahaa~~ *^*

Terakhir terima kasih sudah berkunjung~ Kemarin-kemarin aku ngepost kilat dan selalu lupa untuk berterima kasih kkk~

Bonus pic our cheesy Spencer 😛

140830 mbc

21 thoughts on “#ProjectFanficFor7jib – Raining Spell for Love

  1. Kyaaa kyaaa # puter lapangan teriak”
    CherrryYy.,, itu spencer sexyx gk ketulungan hahahaha …..#mian kyu q berpaing drimu
    Dr awal teaserx ,q udah uhm udah tergoda ma si rambut lavendr >,,<
    Kalu sekarang ,q seringx denger mamchita ma island,yg island , lagux nyessss bngt , ayayaya … Yg lain msih berasa asing hEheheee

      1. Haha iya jg ce , mw d apain jg ttep gt ,,,
        Kulitx tu lo putih ,mulus bangtt ,
        Lagu yg this is love ato pa tu jdulx , pas bagian nyanyi “this is love~ this is love~” pas dngerinx nadax kayak lagux syahrini “kau bohong kau bohong lagi-lagi~”
        Hahahahaha …..
        #lagu teompoe doeloe

  2. waahhh.. jadi ceritanya pertamanya flashback dulu ya kak? keren keren..
    aku juga suka nama spencer disini, keliatan lebih keren 🙂
    si spencer harus berterima kasih banyak sama payung ^^

  3. Aiiiih~~~ hyukjwaeee~ suka sama part dia nganggep kl ngasih payung untuk orang yg dicintainya dan ngebiarin diri sendiri kebasahan itu.. keren hahaha hyuk xD “wah aku manis sekali ya” hahahaha kebayang banget hyuk ngomong gitu sambil nampakin gummysmilenya duh ❤

    sukaaaa bgt eonn.. Pendek tapi ngena ❤

  4. Annyeong.. Aku nyasar kesini xD pas lg Gogling nemu ini, keren weh 🙂 suka lg… Simple tapi penuh kesan.. Ikut ngakak pas Spencer bilang

    “Ah, aku manis sekali ya.”

    baru nyadar diah xD , Ahh… Ya next day aku bakal mampir lg, boleh kan?

  5. Kak Cherry, ini sweet banget.
    AAaaaaaaaaaaAaaaaaaaaaaaa…
    Setuju deh sama Spencer. Cowok yang merelakan payung untuk ceweknya itu keren. Keren banget. Kapan ada cowok seperti itu datang ke kehidupanku XD *mulai ngayal

    Nice fic 😉
    Btw, Dennis yang dimaksud di sini Leeteuk, ya? Soalnya nama inggris Leeteuk kan Dennis.

  6. noona… pipiku merah kayak cherry nih 😀
    hyukjae so cheesy, bikin senyum-senyum sendiri waktu bilang “Ah, aku manis sekali ya.”
    iya hyuk kamu manis pake banget 😀

Leave a reply to hanhannisnis Cancel reply